I. l . PENDAHULUAN
Manajer
membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model
sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendekatan
sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara menyeluruh.
Proses
pemecahan masalh terdiri atas empat elemen dasar, yaitu: standar, informasi,
batasan, dan solusi alternatif. Jika proses ini diikuti, pemilihan alternatif
yang terbaik tidak dicapai melalui analisis logis saja, dan penting untuk
membedakan antara permasalahan dan gejala.
Masalah
memiliki strukrur yang beragam, dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat
terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan
keputusan (decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah
yang setengah terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan
output dari model matematika. Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok
ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan buatan (artifical inteligence)
dan pemprosesan analitis online (on-line analytical processing-OLAP).
Model
matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya
disebut simulasi. Lembar kerja elektronik (spreadsheet) merupakan alat
yang baik untuk membuat model matematika. Lembar kerja ini dapat digunakan baik
untuk model statik dan dinamik dan membuat manajer dapat memainkan permainan “
bagaimana jika” (what-if game).
Kecerdasan
buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis
pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah
kepada manajer.
I. ll. PEMBAHASAN
Pemecahan Masalah Pembuatan Keputusan
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respon
terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan
buruk dengan cara mendefinisikan masalah sebagai kondisi atau peristiwa yang
berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat
memberi manfaat. Pembuatan keputusan (decision making) yaitu tindakan memilih
di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah.
Fase-fase
penyelesaian masalah
Menurut
Hebert A. Simon, dalam proses pemecahan masalah ada 4 aktivitas yang dilakukan
para manajer dan pengambil keputusan lainnya, yaitu;
· Aktivitas inteligen. Mencari di sekitar
lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
· Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan,
dan menganalisis tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan.
· Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan
tertentu dari beberapa yang tersedia.
· Aktivitas pengkajian. Memeriksa
pilihan-pilihan yang lalu.
Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
Kerangka
berpikir perusahaan sebagai suatu sistem yang mengidentifikasi elemen-elemen
penting yang harus ada serta aliran data, informasi, dan keputusan yang
menghubungkan elemen-elemen tersebut.
Pendekatan Sistem
Pendekatan
sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu:
·
Upaya persiapan
·
Upaya pendefinisian
·
Upaya pemecahan
Pentingnya Cara Pandang Sistem
Cara
pandang secara sistem akan:
1. Mencegah manajer agar tidak bingung karena
kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan.
2.
Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang
baik.
3.
Menekankan pentingnya semua bagian organisasi
untuk bekerja sama.
4.
Mengangkat hubungan antara organisasi dengan
lingkungannya.
5. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang
didapatkan dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran
tertutup.
1. Membangun Konsep
Elemen Proses Pemecahan Masalah
Solusi
masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya
dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem.
Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan apa yang harus dicapai sistem
tersebut.sebagai tambahan manajer harus memiliki informasi yang menggambarkan
keadaan saat ini apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua
keadaan ini berbeda maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Memilih Solusi yang Baik
Herry
Mintzberg seorang ahli teori mamnajemen, telah mengidentifikasi tiga
pendekatan.
·
Analisis
Evaluasi
pilihan-pilihan secara sistematis dengan mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebutpada tujuan organisasi.
·
Penilaian
Proses
pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
·
Penawaran
Negoisasi
antara beberapa manajer.
Permasalahan Versus Gejala
Kita dapat
menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah
atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala merupakan
suatu kondisi yang di hasilkan masalah. Seringkali gejala lebih mudah terlihat
oleh manajer dibanding masalah.
Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih
baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai beberapa banyak persediaan yang
harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan
baik oleh seorang manajer.
· Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara
berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah.
· Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen
atau hubunganantar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkanmasalah.
· Masalah semi terstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa
elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan
beberapa yang tidak dapat dipahami.
Jenis Keputusan
Herbert A. Simon
menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan
terletak pada suatu kontinum. Dengan keputusan yang terprogram pada suatu sisi
dan pada suatu yang tidak terprogram disisi yang lain. Putusan terprogram
(programmed decision) bersifat relatif dan rutin dalam hal prosedur
tertentu digunakan unuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perl;u
dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak
terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru tidak terstruktur , dan
penuh konsekuensi. Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut
hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari kontinum tersebut dan bahwa
kebanyakan masalah terletak diwilayah abu-abu. Namun konsep terprogram dan
tidak terprogram penting untuk diketahui, karena masing – masing harus ditangani
dengan teknik yang berbeda.
3.
PEMODELAN
MATEMATIKA
Model adalah abstraksi dari
sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan
yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut
dengan entisitas.
a.
Jenis
Model
Terdapat empat jenis dasar model :
1) Model
fisik
Model fisik (physical model) merupakan gambaran tiga
dimensi entesitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis mencakup model
skala pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru. model fisik dibuat untuk
mencapai tuuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda sesungguhnya. Sebagai
contoh, model fisik memungkinkan desainer untuk mengevaluasi desain objek,
seperti pesawat terbang, dan membuat perubahan-perubahan sebelumnya konstruksi
sesungguhnya karena ini akan menghemat waktu dan uang.
2) Model
Naratif
Model naratif (narrative model), yang menggambarkan
entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga membuat model naratif jenis model yang paling
populer.
3) Model
grafis
Model grafis (graphic model) menggambarkan entitasnya
dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk. Model grafis figur 11.4
menggambarkan salah satu konsep yang paling populer di dalam bisnis dalam
jumlah pemesanan ekonomis. Jumlah pemesanan ekonomis (economic order quantity – EOQ) adalah jumlah optimum penambahan
stok yang harga dipesan dari pemasok. EOQ menyeimbangkan biaya pembelian stok
dan biaya untuk mentimpannya hingga stok tersebut digunakan atau dijual. Garis
menurun dari kiri di dalam gambar menunjukan biaya pembelian per unit, yang
menurun ketika jumlah pemesanan meningkat. Garis yang naik dari kiri ke kanan
menunjukkan bagaimana biaya penyimpanan meningkat secara linear ketika jumlah
pemesanan meningkat. Kedua biaya tersebut kemudian ditambahkan agar
menghasilkan kurva biaya total. Titik rendah pada kurva biaya total adalah EOQ.
Figur
11.4
Model
Grafis Konsep Economic Order Quantity
4) Model
Matematis
Setiap rumus atu
persamaan matematika adalah model matematis (mathematical model). Kebanyakan model matematika yang digunakan
manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ :
Dimana P
adalah biaya pembelian per unit (dalam dolar), S adalah penjualan per tahun
(dalam unit), dan M adalah biaya
penyimpanan tahuan per unit (dalam dolar).biaya penyimpanan mencakup semua
biaya yang tejadi penyimpanan barang, seperti asuransi, kerusakan, dan
kehilangan karena pencurian.
b.
Penggunaan
Model
Keempat jenis
model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu model
matematis memiliki kemampuan prediktif.
1) Memberikan
Pengertian
Model ini
biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya yaitu obyek atau proses.
Setelah model yang sederhan dapat dipahami, model tersebut secara bertahap
dapat dibuat lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya secara lebih
kompleks. Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya : model tersebut tidak benar-benar berlaku
seperti entitas sesungguhnya.
2) Memfasilitasi
Komunikasi
Keempat jenis model dapat mengomunikasikan
informasi secara akurat dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna
bentuk, kata-kata, grafis, dan matematis.
3) Memprediksi
Masa Depan
Ketepatan yang
ditunjukkan model matematis untuk mewakili entitasnya merupakan kemampuan yang
tidak terdapat pada model lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang akan
terjadi di masa depan, namun tidak 100 persen akurat. Karena asumsi biasanya
harus dibuat berdasarkan banyaknya data yang dimasukkan ke dalam model
tersebut, manajer harus menggunakan penilaian dan intuisi dalam mengevaluasi
outputnya.
c.
Kelas
Model Matematis
Model matematis
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengauh waktu, tingkat
keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimasasi.
1) Model
Statis atau Dinamis
Tidak melibatkan
waktu sebagai salah satu variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada
waktu tertentu. Model ini bersifat sperti cuplikan keadaan. Model yang
melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut model dinamis (dynamic model). Model ini menggambarkan
perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film.
2) Model
Optimasi atau Subortimasi
Model yang
memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu
model dapat melakukan hal ini, masalah tersebut harus terstruktur dengan amat
baik. Model ini sering kali disebut model pemuas (satisficing model) yang memungkinkan seorang manajer untuk
memasukkan seperangkat keputusan.
d.
Simulasi
Tindakan
menggunkan model disebut dengan simulasi (simulation).
Simulasi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang
yang memcahkan masalah tersebut.
1) Skenario
(scenario)
Digunakan untuk
menggambarkan kondisi yang memegaruhi simulasi. Model ini dapat didesain
sedemikian rupa sehingga elemen data skenario berbentu variabel, sehingga
memungkinkan penentuan nilai-nilai yang berbeda.
2) Variabel
Keputusan
Nilai input yang
dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas.
e.
Teknik
Simulasi
Model ini menghasilkan
solusi yang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel
keputusan. Setiap kali model ini dijalankan, hanya satu dari beragam variabel
keputusan yang harus diubah agar pengaruhnya dapat terlihat. Dengan cara ini,
pemecah masalah secara sistematis dapat menemukan kombinasi keputusan yang akan
menghasilkan solusi masalah.
f.
Format
Ouput Simulasi
Yang melibatkan
berbagai elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang
sama seperti output merupakan praktik baik.
g.
Contoh
Pemodelan
Eksekutif
perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan
kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari :
1) Harga
Produk
2) Jumlah
investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi
produk
3) Jumlah
yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan
langsung
4) Jumlah
yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan
h.
Input
Model
Beberapa elemen
tersebut berhubungan dengan perusahaan yang berkapasitas pabrik, jumlah unit
yang diproduksi, nilai nominal bahan baku, dan seterusnya. Elemen yang lain
berhubungan dengan pengaruh dari lingkungan perusahaan indeks ekonomi, indeks
musiman, harga kompetitor, dan pemasaran kompetitor.
i.
Output
Model
Aktivitas kuartal
selanjutnya (Kuartal 1) sudah disimulasikan, dan laba setelah pajak ditunjukkan
pada layar. Para eksekutif mempelajari angka ini dan membuat keputusan untuk
digunakan pada Kuartal 2. Keputusan ini dimasukkan, dan simulasi diulangi.
Proses ini berlanjut hingga keempat kuartal telah disimulasikan.
j.
Kelebihan
dan Kelemahan Pemodelan
Manajer yang
menggunakan model matematika bisa mendapatkan manfaat melalui hal-hal berikut :
1) Proses pemodelan dapat
menjadi pengalaman belajar
2) Kecepatan proses
simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan
cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan yang singkat
3) Model memberikan
kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh
metode penyedia informasi lain
4) Model tidak semahal
upaya uji coba.
Kelebihan pemodelan ini dapat berkurang karena dua
kelemahan dasar :
1) Kesulitan
untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup
semua pengaruh terhadap entitas.
2) Kemampuan
matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks
4.
SISTEM
PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Telah
menjadi fakta umum bahwa para manajer jarang memecahkan masalah sendiri.
Menyadari fakta ini para pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam
pemecahan masalah secara kelompok.
1) Konsep GDSS
Sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis komputer yang membantu
sekelompok orang melakukan tugas (mencapai tujuan) yang sama dan memberikan
anatarmuka untuk digunakan bersama. Istilah ini antara lain sistem pendukung
kelompok )group support system –
GGS), kerja sama berbantuan komputer (computer-supported
cooperative work – CSCW), dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support),
dan sistem pertemuan elektronik (electronic
meeting system – EMS).
2) Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik
memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik
dapat dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah
yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang
dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail,
sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik atau, ekstra waktu yang
dimiliki dapat digunakan untuk mengidentifikasi alternatif-a;ternatif yang
sebelumnya tampak tidak mungkin. Evaluasi alternatif yang lebih baik banyak
akan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.
llI. PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan berkembangnya sarana dalam
proses penyelesaian suatu masalah di era sekarang ini, maka dalam pengambilan
keputusan dapat menggunakan sistem pendukung. Disini para manajer membuat
beragam keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah. Manajer dapat menggunakan
empat aktivitas dalam menyelesaikan masalah yaitu : intelejen, perangcangan,
pemilihan, dan pengkajian. Jika manajer dalam pengambilan keputusan dengan
mengambil cara pandang sistem dan mengikuti pendekatan sitem, maka manajer
dapat menggunakan model sistem umum suatu perusahaam atau model lingkunga.
Tujuan dari mengambil cara pandang ini adalah untuk memberi kesempatan kepada
organisasi untuk bekerja sebagi sistem yang efektif dan efesien.
Dalam proses penyelesaian masalah maka kita
perlu mengetahui tentang elemen penting untuk pengambilan suatu keputusan yaitu
dengan cara masing-masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini
dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus
memikirkan batasnnya. Dengan melakukan proses ini, maka solusi terhadap suatu
masalah dapat dicapai dengan melalui analisi, peniliaian, atau penawaran. Tidak
hanya itu saja, manajer juga harus membuat keputusan yang terprogram atau tidak
terprogram. Yang mana dalam keputusan yang terprogram, manajer dapat mengetahui
solusi tersebut akan berhasil. Sedangkan dalam keputusan yang tidak terprogram
manajer dapat membuat solusi khusus.
Tindakan menggunakan model simulasi. Manajer
disini diharuskan untuk memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan.
Karena pemodelan ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memberikan
pertimbangan akan sejumlah besar alternatif, memprediksi masa depan, dan
memungkinkan beberapa masalah untuk diselesaikan dengan biaya yang lebih
rendah. Namun pemodelan ini, sering kali sulit untuk membuat model sistem
bisnis dan kemampuam matematika yang tinggi dibutuhkan untuk membuat suatu
model yang kompleks. Dengan adanya lembar kerja elektronik maka dapat digunakan
untuk membuat model dengan ukuran yang cukup besar.
REKOMENDASI MANAJERIAL
1. Sebaiknya
para manajer dalam proses penyelesaian suatu masalah tidak hanya dengan menggunakan
empat aktivitas yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian.
Melainkan dengan menggunakan pendekatan sistem pada suatu perusahaan.
2. Disini manajer sebaiknya juga menggunakan pemilihan alternatif dalam menyelesaikan
suatu masalah dengan melalui analisis, penilaian, atau penawaran agar dapat
menemukan sebuah solusi.
3. Sebaiknya
manajer dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram. Denganmenggunakan keputusan yang terprogram maka akan mendapatkan solusi yang
diketahui akan berhasil. Selain itu jika menggunakan keputusan yang tidak
terprogram makan akan mendapatkan solusi yang dibuat khusus untuk manajer dalam
perusahaan.
4. Manajer
sebaiknya juga menggunakan sistem DSS dalam menyelesaikan suatu masalah yang
telah menyulitkan pemrosesan komputer. Dengan adanya program ini maka dapat
membantu si manajer dalam menyeleaikan masalah yang semiterstruktur.
5. Manajer
sebaiknya juga menggunakan sistem simulasi, karena disini sistem simulasi
sangat diharuskan untuk manajer dalam memasukkan elemen data skenario dan
variabel keputusan dalam pengambilan suatu keputusan.
0 komentar:
Posting Komentar